Wednesday, August 29, 2018

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia



“AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA”

Nama saya adalah Annisa Puspa Pramudya, saya lahir dan tinggal di Kabupaten Bandung. Terlahir dari keluarga sederhana tetapi penuh cinta dan kasih sayang. 12 tahun lamanya saya menuntaskan sekolah wajib belajar yang selama ini telah dicanangkan oleh pemerintah. Hal ini sangatlah patut untuk disyukuri atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Diluar sana, masih banyak remaja-remaja seusia dengan ku putus sekolah karena alasan ekonomi yang tidak cukup untuk membiayai biaya sekolah sehingga memaksakan mereka menjadi tulang punggung bagi keluarga mereka. Padahal pemerintah telah menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk membenahi sektor pendidikan di Indonesia. Sungguh miris memang, jika melihat realita kehidupan sekitar kita.

Selain itu, pendidikan non formal pun saya tempuh dalam membekali diri dengan pengetahuan umum dan agama. Lingkungan pondok pesantren tidak pernah lepas dari kehidupan saya setelah menginjak waktu SMP. Meskipun tidak pernah bersekolah di sekolah  favorit, hal itu tidak menjadi penghalang untuk berprestasi. Saya aktif dan terlibat langsung di OSIS dan ekstrakulikuler pramuka bahkan sempat mengikuti ajang perlombaan. Di bidang keagaamaan pun saya menggeluti bidang dakwah/pidato, event perlombaan pidato pun saya pernah  ikuti dengan hasil yang memuaskan yaitu  juara 3 pidato bahasa arab tingkat KKM yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Garut.. Di bidang akademik pun saya selalu menempati juara kelas dan sempat beberapa kali menjadi juara umum.

Hal itu menjadi acuan  pada diri saya untuk  mengembangkan bakat dan menggali potensi yang ada pada diri saya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memeilih jurusan Komunikasi Penyiaran Islam untuk menjadi wadah untuk mewadahi bidang yang  selama ini saya geluti. Jalur SPAN-PTKIN yang diselenggarakan oleh Kemenag RI pun saya ikuti untuk dapat masuk perguruan tinggi tanpa tes. Dan alhasil, saya lulus di Universitas Sunan Gunung Djati Bandung dengan jurusan yang saya minati yaitu Komunikasi Penyiaran Islam.

Melanjutkan  ke jenjang lebih tinggi bukan hanya sekedar meraih gelar dan memudahkan untuk mendapatkan pangkat yang lebih tinggi. Lebih jauh dari itu, kuliah bagi saya adalah bentuk implementasi dalam tholabul ‘ilmi yang merupakan kewajiban bagi setiap seorang muslim. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, bahwasannya
“Mencari ilmu itu wajib hukumnya bagi seorang muslimin dan muslimat”
Dari hadis inilah yang menjadikan saya yakin bahwa kita sebagai makhluk ciptaan-Nya senantiasa membekali diri dengan pengetahuan. Sebaimana janji Allah yang telah tertulis di dalam kitab-Nya
“... niscaya Allah akan akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman  di antaramu dan orang –orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” Qs. Al-Mujadalah:11
Dari ayat  inipun menyadarkansaya akan pentingnya ilmu. Bahwa hal ini tidak dapat untuk dipungkiri bahwa perjalanan hidup kita bukan hanya sekedar statis berdiam diri saja di tempat, melainkan ada action yang harus kita lakukan untuk menggapai sesuatu baik itu pangkat, harta atau sebagainya.
Bukan hanya sekedar berilmu melainkan memiliki sikap akhlakul karimah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Karena banyak orang yang cerdas mereka malah terjebak atas perbuatan yang selama ini diperbuat. Bukan nya kita harus memberikan manfaat kepada orang lain? Ya, itulah sebabnya mereka keblinger atas ilmu yang mereka pelajari sehingga pangkat, harta dijadikan sebagai alat untuk bersuka ria bukannya untuk menjalankan fungsi nya dengan baik dan memberikan manfaat untuk orang banyak agar terjaga kestabilan di seluruh sektor yang ada. Sebagaimana termaktub dalam hadits yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, bersabda
خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ.رواه الطبراني
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat”(HR. Ath-Thabrani)
Hadis ini menjadi tolak ukur saya dalam bertindak, selain itu menjadikan motivasi kepada diri saya untuk memberikan manfaat untuk orang banyak sebagai bentuk implementasi dari segala ilmu yang telah kita pelajari hingga saat ini.

Oleh karena itulah ketika saya mulai memasuki bangku sekolah menengah atas, saya mulai memusatkan kepada diri saya serta passion apa yang telah diberikan oleh tuhan kepada diri saya. Karena saya menyadari bahwa tidaklah setiap insan mampu menggeluti segala bidang yang ada bukan? Setiap insan memiliki porsi masing-masing untuk dalam menjalani kehidupannya. Sehingga jika kita salah memilih arah, kita sendiri lah yang akan menagalami akibatnya. Maka dari itu menemukan passion yang ada pada diri sendiri itu sangatlah penting agar dapat tersalur secara baik sehingga dapat membentuk pribadi yang terarah dan terorganisir.
Oleh karena itu, saya memutuskan terjun ke dalam dunia komunikasi penyiaran islam sesuai basic yang selama ini saya tempuh. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang memiliki perananan yang sangat penting. Tidak terlepas dari itu, komunikasi antar individu atau dengan kelompok tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga, kadang diantara kita masih saja terjadi konflik mengenai komunikasi yang kurang berjalan dengan baik karena berbagai faktor. Bahkan penyebaran berita hoax sering bermunculan di dunia maya sehingga nama petinggi atau pejabat terseret berita yang salah sehingga persepsi para pembaca selalu salah atas apa yang mereka bicarakan.
Bahkan, saat ini perkembangan komunikasi di Indonesia mengalami perubahan yang sangat pesat, yang mencakup segala bidang aspek kehidupan tatanan masyarakat.
Padahal, jika komunikasi yang dijalankan ditengah masyarakat berjalan dengan baik maka, tidak akan ada perpecahan, perselisihan dan kerucuhan yang terjadi.
Jika kita menengok ke belakang, negara-negara terdahulu yang berkembang mereka hanya terpatok dengan media cetak saja, tapi kini semuanya telah berubah. Tekhnologi komunikasi yang berkembang mengikuti perkembangan zaman dengan munculnya televisi, internet, radio dan telepon. Perkembangan ini menyebabkan jarak psikologis mendekatkan jarak geografis antar bangsa. Namun bagi negara yang berkembang, seperti Indonesia hal ini menjadi hambatan sehingga terjadi problematika di kalangan masyarakat.

Karena kehadiran komunikasipun masyarakat mulai memiliki rasa keinginan untuk membeli suatu produk yang ditayangkan di televisi atau sebagainya. Tidak terpaut dengan strata sosial mereka secara tidak langsung dipaksa untuk menerima informasi baru yang didukung oleh tekhnologi media dan multimedia. Contohnya, seperti orang-orang yang terisolasi yang tinggal di wilayah pedesaan yang setiap hari nya hanya terlibat komunikasi tradisional.

Gagasan inilah yang mendorong PBB, UNESCO untuk mempertimbangkan keprihatinan dunia atas peranan ITC ( Information Technology of Communication) agar berhati-hati mengantarkan masyarakat kedalam arus budaya populer dan globalisasi. Artinya, para pemilik dan pengelola media tidak hanya mementingkan hasil yang akan diraup atas penyebaran berita yang akan disampaikan kepada masyarakat melainkan untuk memenuhi perasaan berkekuarangan dari masyarakat demi kelanjutan hidup mereka.
Maka, sangatlah penting untuk menciptakan pembangunan komunikasi karena sebagai penunjang pembelajaran selama kegiatan belajar mengajar, yang menekankan akuisisi bahasa dalam berkomunikasi.
Selain itu, komunikasi dengan komunitas dan organisasi, yang menekankan peran komunikasi dalam meciptakan kelompok sosial, manajemen public relation, pemasaran, penjualan, periklanan. Dan yang tidak kalah pentingnya, yaitu komunikasi dan media, yang menekankan peran variasi media, sifat dan daya guna kata, bayangan dan tampilan.

Selain itu, pendalaman ilmu agamapun sangat penting dalam menjadikan pondasi dalam mengarungi kehidupan, sebagaimana yang telah dikutip sebelumnya, banyak orang yang akan tahu ilmu duniawi tetapi malah menjadi celaka bagi hidupnya sendiri.

Sebagai mahasiswa baru, saya belum memberikan torehan prestasi yang sangat mengharumkan bagi bangsa Indonesia baik di kancah nasional ataupun internasional. Namun dengan kegigihan saya akan berusaha memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Dan saya adalah satu dari sekian ribu jutaan manusia generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia.