“AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN
BANGSA INDONESIA”
Nama saya adalah Annisa Puspa Pramudya, saya lahir dan tinggal di
Kabupaten Bandung. Terlahir dari keluarga sederhana tetapi penuh cinta dan
kasih sayang. 12 tahun lamanya saya menuntaskan sekolah wajib belajar yang
selama ini telah dicanangkan oleh pemerintah. Hal ini sangatlah patut untuk
disyukuri atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Diluar sana, masih banyak remaja-remaja seusia dengan ku putus sekolah karena alasan
ekonomi yang tidak cukup untuk membiayai biaya sekolah sehingga memaksakan
mereka menjadi tulang punggung bagi keluarga mereka. Padahal pemerintah telah
menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk membenahi sektor pendidikan di
Indonesia. Sungguh miris memang, jika melihat realita kehidupan sekitar kita.
Selain itu, pendidikan non formal pun saya tempuh dalam membekali
diri dengan pengetahuan umum dan agama. Lingkungan pondok pesantren tidak
pernah lepas dari kehidupan saya setelah menginjak waktu SMP. Meskipun tidak
pernah bersekolah di sekolah favorit,
hal itu tidak menjadi penghalang untuk berprestasi. Saya aktif dan terlibat
langsung di OSIS dan ekstrakulikuler pramuka bahkan sempat mengikuti ajang
perlombaan. Di bidang keagaamaan pun saya menggeluti bidang dakwah/pidato, event
perlombaan pidato pun saya pernah ikuti
dengan hasil yang memuaskan yaitu juara
3 pidato bahasa arab tingkat KKM yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan
Garut.. Di bidang akademik pun saya selalu menempati juara kelas dan sempat beberapa
kali menjadi juara umum.
Hal itu menjadi acuan pada
diri saya untuk mengembangkan bakat dan
menggali potensi yang ada pada diri saya. Oleh karena itu, saya memutuskan
untuk memeilih jurusan Komunikasi Penyiaran Islam untuk menjadi wadah untuk mewadahi
bidang yang selama ini saya geluti. Jalur
SPAN-PTKIN yang diselenggarakan oleh Kemenag RI pun saya ikuti untuk dapat
masuk perguruan tinggi tanpa tes. Dan alhasil, saya lulus di Universitas Sunan
Gunung Djati Bandung dengan jurusan yang saya minati yaitu Komunikasi Penyiaran
Islam.
Melanjutkan ke jenjang lebih
tinggi bukan hanya sekedar meraih gelar dan memudahkan untuk mendapatkan
pangkat yang lebih tinggi. Lebih jauh dari itu, kuliah bagi saya adalah bentuk
implementasi dalam tholabul ‘ilmi yang merupakan kewajiban bagi setiap
seorang muslim. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW,
bahwasannya
“Mencari ilmu itu wajib hukumnya bagi seorang muslimin dan
muslimat”
Dari hadis inilah yang menjadikan saya yakin bahwa kita sebagai
makhluk ciptaan-Nya senantiasa membekali diri dengan pengetahuan. Sebaimana
janji Allah yang telah tertulis di dalam kitab-Nya
“... niscaya Allah akan akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang –orang
yang diberi ilmu beberapa derajat.” Qs. Al-Mujadalah:11
Dari ayat inipun menyadarkansaya
akan pentingnya ilmu. Bahwa hal ini tidak dapat untuk dipungkiri bahwa
perjalanan hidup kita bukan hanya sekedar statis berdiam diri saja di tempat,
melainkan ada action yang harus kita lakukan untuk menggapai sesuatu
baik itu pangkat, harta atau sebagainya.
Bukan hanya sekedar berilmu melainkan memiliki sikap akhlakul
karimah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Karena
banyak orang yang cerdas mereka malah terjebak atas perbuatan yang selama ini
diperbuat. Bukan nya kita harus memberikan manfaat kepada orang lain? Ya,
itulah sebabnya mereka keblinger atas ilmu yang mereka pelajari sehingga
pangkat, harta dijadikan sebagai alat untuk bersuka ria bukannya untuk
menjalankan fungsi nya dengan baik dan memberikan manfaat untuk orang banyak
agar terjaga kestabilan di seluruh sektor yang ada. Sebagaimana termaktub dalam
hadits yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, bersabda
خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ.رواه الطبراني
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat”(HR.
Ath-Thabrani)
Hadis ini menjadi tolak ukur saya dalam bertindak, selain itu menjadikan
motivasi kepada diri saya untuk memberikan manfaat untuk orang banyak sebagai
bentuk implementasi dari segala ilmu yang telah kita pelajari hingga saat ini.
Oleh karena itulah ketika saya mulai memasuki bangku sekolah
menengah atas, saya mulai memusatkan kepada diri saya serta passion apa
yang telah diberikan oleh tuhan kepada diri saya. Karena saya menyadari bahwa
tidaklah setiap insan mampu menggeluti segala bidang yang ada bukan? Setiap
insan memiliki porsi masing-masing untuk dalam menjalani kehidupannya. Sehingga
jika kita salah memilih arah, kita sendiri lah yang akan menagalami akibatnya.
Maka dari itu menemukan passion yang ada pada diri sendiri itu sangatlah
penting agar dapat tersalur secara baik sehingga dapat membentuk pribadi yang
terarah dan terorganisir.
Oleh karena itu, saya memutuskan terjun ke dalam dunia komunikasi
penyiaran islam sesuai basic yang selama ini saya tempuh. Komunikasi merupakan aktivitas
dasar manusia yang memiliki perananan yang sangat penting. Tidak terlepas dari
itu, komunikasi antar individu atau dengan kelompok tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan sehari-hari.Sehingga, kadang diantara kita masih saja terjadi konflik
mengenai komunikasi yang kurang berjalan dengan baik karena berbagai faktor.
Bahkan penyebaran berita hoax sering bermunculan di dunia maya sehingga
nama petinggi atau pejabat terseret berita yang salah sehingga persepsi para
pembaca selalu salah atas apa yang mereka bicarakan.
Bahkan, saat ini perkembangan komunikasi di Indonesia mengalami
perubahan yang sangat pesat, yang mencakup segala bidang aspek kehidupan
tatanan masyarakat.
Padahal, jika komunikasi yang dijalankan ditengah masyarakat berjalan
dengan baik maka, tidak akan ada perpecahan, perselisihan dan kerucuhan yang
terjadi.
Jika kita menengok ke belakang, negara-negara terdahulu yang
berkembang mereka hanya terpatok dengan media cetak saja, tapi kini semuanya
telah berubah. Tekhnologi komunikasi yang berkembang mengikuti perkembangan
zaman dengan munculnya televisi, internet, radio dan telepon. Perkembangan ini
menyebabkan jarak psikologis mendekatkan jarak geografis antar
bangsa. Namun bagi negara yang berkembang, seperti Indonesia hal ini menjadi
hambatan sehingga terjadi problematika di kalangan masyarakat.
Karena kehadiran komunikasipun masyarakat mulai memiliki rasa
keinginan untuk membeli suatu produk yang ditayangkan di televisi atau
sebagainya. Tidak terpaut dengan strata sosial mereka secara tidak langsung
dipaksa untuk menerima informasi baru yang didukung oleh tekhnologi media dan
multimedia. Contohnya, seperti orang-orang yang terisolasi yang tinggal di wilayah
pedesaan yang setiap hari nya hanya terlibat komunikasi tradisional.
Maka, sangatlah penting untuk menciptakan pembangunan komunikasi
karena sebagai penunjang pembelajaran selama kegiatan belajar mengajar, yang
menekankan akuisisi bahasa dalam berkomunikasi.
Selain itu, komunikasi dengan komunitas dan organisasi, yang
menekankan peran komunikasi dalam meciptakan kelompok sosial, manajemen public
relation, pemasaran, penjualan, periklanan. Dan yang tidak kalah
pentingnya, yaitu komunikasi dan media, yang menekankan peran variasi media,
sifat dan daya guna kata, bayangan dan tampilan.
Selain itu, pendalaman ilmu agamapun sangat penting dalam
menjadikan pondasi dalam mengarungi kehidupan, sebagaimana yang telah dikutip
sebelumnya, banyak orang yang akan tahu ilmu duniawi tetapi malah menjadi
celaka bagi hidupnya sendiri.
Sebagai mahasiswa baru, saya belum memberikan torehan prestasi yang
sangat mengharumkan bagi bangsa Indonesia baik di kancah nasional ataupun
internasional. Namun dengan kegigihan saya akan berusaha memberikan kontribusi
yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Dan saya adalah satu dari sekian ribu
jutaan manusia generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia.